Senin, 12 April 2010

KESALAHAN MENDIDIK ANAK OLEH ORANG DEWASA

       Anak usia dini adalah anak yang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangannya banyak memerlukan bantuan stimulasi dari orang dewasa agar ia dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangannya.Orang dewasa yang dimaksud adalah orang-orang memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya.
       Namun tidak semua orang-orang  memahami tumbuh kembang anak sehingga apa yang dilakukannya bukan meningkatkan daya tumbuh kembang anak, justru sebaliknya.Tumbuh kembang yang terhambat memerlukan proses dan waktu rehabilitasi yang panjang. 
       Sebelum melakukan pembinaan terhadap anak usia dini hendaknya orang dewasa memiliki bekal pengetahuan yang memadai tentang tumbuh kembang anak agar ia mampu memberikan layanan tumbuh kembang terhadap anak usia dini yang paripurna sehingga anak dengan bantuan orang dewasa makin mampu mengeksplor dan mengoptimalkan segala potensi yang dimilikinya.
       Kesalah yang sengaja atau tidak dilakukan oleh orang dewasa yang mesti dihindarkan dalam mendidik anak usia dini adalah:

1. Selalu ingin amn                                       
       Sering rasa sayang yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya melebihi dari apa yang seharusnya dilakukan.Mereka terlalu over protected terhadap anak sehingga apa   dilakukan disadari atau tidak itu merupakan suatu penghambat bagi tumbuh kembang anak.Anak sering dilarang melakukan kegiatan untuk mengembangkan motoriknya karena orang tua menganggap hal itu membahayakan bagi anak.Larangan yang disampaikan tu hanya akan membuat anak makin banyak melakukan kesalahan yang lebih besar dikemudian hari.Misalnya:
a. Ketika anak memegang gunting, orang tua akan berkata, "Jangan mainkan gunting, nanti luka".
b. Ketika anak akan memanjat pohon, orang tua akan berteriak, "Jangan panjat pohon itu, nanti jatuh dan kakimu patah".
       Melihat contoh di atas, apa yang seharusnya dilakukan oleh orang dewasa? Memberikan penjelasan yang tepat disaat yang tepat kepada anak lebih utama.

 2. Sering mengambil alih tugas anak
       Karena orang tua bersikap over protected, tidak  sabar serta ingin anaknya selalu dalam kondisi aman mengakibatkan anak tidak pernah diberikan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang menurutnya sangat membantu dia mengesplor segala potensinya.Karena sikap di atas tersebut mengakibatkan orang tua lebih senang dan lebih sering mengambil alih tugas atau kegiatan yang seharusnya dilakukan anak.Akibatnya anak tidak mengenal dirinya bahkan akan lari dari tanggungjawabnya.Ia tidak terbiasa menyelesaikan tugas dan akan tidak bisa mandiri.

3. Terlalu berharap      
       Orang tua banyak memiliki keinginan dan harapan kepada anak.Orang tua sering mendikte anaknya.Ia tidak memikirkan bagaimana kondisi, kemampuan, keinginan dan harapan anaknya.Sejak awal anak sudah dikondisikan dengan kemauan orang tua.Hal demikian hanya akan membuat anak akan semakin tertekan secara emosi dan bahkan dengan kondisi anak yang seperti itu tidak tertutup kemungkinan akan berbalik menghantam orang tuanya.
       Kondisi itu akan diperparah apabila tidak ada  komunikasi antara anak dengan orang tuanya.Orang tua tidak mau menerima kondisi anak yang sekarang dihadapi.Sebagai contoh:
a. Keinginan orang tua agar anaknya bisa membaca, menulis dan berhitung secara lancar ketika mengikuti   pendidikan di lembaga PAUD, layaknya seorang anak SD walaupun kondisi anak belum memungkinkan untuk itu.
b. Muka cemberut ketika anak tidak mendapatkan juara di sekolah padahal anak sudah berusaha maksimal.
       Dalam kasus di atas, anak mendapatkan dua beban yang sangat berat dirasakannya, yaitu beban malu karena kalah atau tidak menjadi juara ditambah beban omelan atau caci maki dari orang tuanya. 

4. Menyerahkan kepada orang lain
        Komunikasi yang tidak lancar akan diperparah lagi dengan orang tua yang tidak memperhatikan anaknya karena alasan ekonomi, pekerjaan dan karier.Orang tua lebih senang menyerahkan urusan anaknya kepada pengasuh atau sekolah.Padai  masa-masa ini anak sangat memerlukan peran dan fungsi orang tua lebih banyak dari  peran dan fungsi pengasuh di rumah atau guru di sekolah.Kekurang pedulian orang tua terhadap anak karena alasan di atas akan terasa, bahkan orang tua akan terkejut apabila anak melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan orang tua.
  
5. Memberi contoh yang salah  
       Orang tua sebagai model seharusnya memberikan contoh perbuatan yang positif sehingga merangsang anak utnuk berbuat sesuatu sesuai dengan norma yang berlaku.Contoh perbuatan salah yang tidak boleh dilakukan orang tua adalah: merokok, mabuk, berbohong, dll.

6. Sering melakukan kesalahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar